Jumat, 19 April 2013

Telanjang Di Olimpiade Kuno

Sahabat...,
tentunya kita semua tahu, setiap 4 tahun sekali,  dilaksanakan event Olimpiade. Sebuah pertandingan olah raga, yang awalnya dilakukan bangsa Yunani Kuno sebagai persembahan bagi Dewa Zeuss. Pesta, yang awalnya terlarang bagi kaum wanita. Ya! Kejam, tapi nyata. Diskriminasi Gender, tapi nyata.

Dan tahukah kamu? Bahwa di zaman Yunani Kuno, wanita akan dipaksa melompat masuk jurang, alias dihukum mati jika ketahuan mendekati arena Olimpiade.
Dan tahukah kamu, mengapa? Karena di zaman itu Olimpiade dilakukan para atlet tanpa berpakain, alias telanjang. Hihi. Pantas saja wanita dilarang. Tapi bukan, bukan karena masalah itu saja wanita dilarang. Melainkan di zaman Yunani Kuno, wanita adalah jenis kelamin yang tidak diizinkan memiliki kewarganegaraan. Otomatis, mereka tak berhak hadir di Olimpiade. Sama seperti kaum budak saat itu yang tidak memiliki hak apa pun.
Oya..., mengapa bisa peserta Olimpiade bertelanjang?
Ceritanya berawal dari sebuah kejadian "memalukan". Memalukan, sebab seorang peserta lari Marathon  bernama Apriyanti Larenta, eh maaf, Orsifos mengalami kecelakaan.Saaat berlari, pakaiannya terlepas. Namun, dia yang hampir berada di garis finish, tidak menghiraukan tubuh telanjangnya. Pasalnya, andai dia berhenti dulu dan berpakain kembali, maka kesempatannya untuk menang akan hilang lenyap tersapu lawannya. Jadilah dia terus berlari dalam keadaan...ya, telanjang bulat. Tapi, menjadi juara!
Tentu kejadian itu adalah sebuah sensasi: Telanjang dan menang! Akibatnya, semua atlet saat itu berpendapat, bahwa karena telanjang larinya Orsifos menjadi lebih cepat. Pemikiran itulah yang akhirnya membuat mereka sependapat untuk telanjang saat bertanding. Semua.

Pada awalnya, hanya para atletnya saja yang telanjang. Sedang penontonnya tidak. Hingga kemudian terjadi sebuah kericuhan saat seorang ibu tertangkap basah menyamar menjadi lelaki demi menyaksikan anaknya ikut bertanding. Untunglah sang anak menjadi juara, hingga si Ibu diampuni, tidak dihukum mati saat itu.
Kemudian, untuk mencegah hal itu kembali terjadi, pada akhirnya disepakati bahwa tidak hanya atletnya saja yang nude, tapi para penonton pun harus telanjang. Hihi. Ada-ada aja... 
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar